Sikap Gubernur Anies Baswedan yang menyambut kehadiran kaum muda di ruang terbuka bersama patut diapresiasi, dengan harapan mereka menjaga kebersihan dan ketertiban umum. Jangan sampai mereka terjerumus pada bahaya miras, narkoba atau pergaulan bebas: residu dari modernisme yang mereka tentang sendiri. Sekarang, tergantung komunitas SCBD dan pengunjung CFW: apa yang akan dilakukan untuk membangun masa depan? Apakah siap membangun subkultur baru yang unik dan independen, atau hanya numpang ngetop sementara, sambal menunggu kesempatan untuk bergabung dengan kultur dominan? Tampilan Bonge, Kurma dan Jeje telah berubah dalam sekejap. Sementara Roy tampak lebih tegar sebagai content creator yang ingin meniti karir dan membahagiakan orangtua.
Tak kalah penting untuk mengecek aspirasi warga Dukuh Atas sendiri terhadap lingkungan di sekitarnya, termasuk warga Jakarta yang beruntung memiliki cukup banyak ruang terbuka yang aman dan nyaman: Jakarta seperti apa yang dicita-citakan? Apalagi, bila nanti sudah tidak menjadi Ibukota Republik Indonesia. Itu membutuhkan diskusi dan narasi tersendiri.

Sapto Waluyo
Pendiri Center for Indonesian Reform (CIR)






