Otak Membersihkan Dirinya dari Racun Selama Kita Tidur

pexels-pranav-digwal
Otak membersihkan dirinya sendiri dari racun selama kita tidur

Bermedia.id – Tidur merupakan isu penting dalam literatur Islam dan telah dibahas dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi.

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.(QS Ar Ruum:23)

Bacaan Lainnya

Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.QS. Al Furqon:47)

Kita menghabiskan sepertiga hidup kita untuk tidur. Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah mencoba memahami seluk beluk tentang tidur.

Penelitian telah mengaitkan tidur dengan berbagai aktivitas dan manfaat mulai dari meningkatkan konsentrasi hingga mengatur metabolisme, menyehatkan kulit, meningkatkan kewaspadaan, dan sistem kekebalan tubuh.

Sebuah penelitian telah mengungkapkan manfaat lain yang mereka sebut sebagai ‘bukti eksperimental langsung pertama pada tingkat molekuler’ yang menunjukkan terobosan dalam mengungkap tujuan inti dari tidur, yaitu tidur mampu mengeluarkan semua racun berbahaya atau produk sampingan metabolisme yang menumpuk di otak akibat aktivitas sehari-hari.

Penelitian yang didanai oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), bagian dari American National Institutes of Health (NIH), menemukan bahwa sel-sel di otak, yaitu Sel Glial yang bertugas menjaga sel-sel saraf tetap hidup, menyusut selama tidur untuk meningkatkan ruang interstisial atau celah antar neuron dan memungkinkan aliran cairan serta memungkinkan otak membuang racun yang menumpuk selama seseorang terjaga.

Maiken Nedergaard, M.D., D.M.Sc., salah satu direktur Center for Translational Neuromedicine di University of Rochester Medical Center di New York, dan pemimpin penelitian secara tak terduga menemukan bahwa tidur memungkinkan otak membersihkan dirinya sendiri dari akumulasi molekul beracun di siang hari sehingga menunjukkan bahwa kegagalan membersihkan beberapa protein beracun juga dapat berperan dalam gangguan otak seperti Alzheimer.

Meskipun hasilnya disimpulkan dengan pencitraan berteknologi tinggi pada tikus (otak manusia mirip dengan otak tikus). Pencitraan tersebut mengungkapkan bahwa otak membersihkan dirinya sendiri dari akumulasi molekul beracun dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dibandingkan saat terjaga.

Para peneliti menemukan bahwa saat tidur, kontraksi sel-sel otak mengakibatkan perluasan area antar sel otak sebanyak 60 persen sehingga memungkinkan Cairan Serebrospinal bergerak lebih bebas dari keadaan biasanya.

Nedergaard menyamakan proses selama tidur itu sebagai “menyalakan keran“. “Tampaknya kondisi tidur diperlukan agar “pembersihan aktif produk sampingan aktivitas saraf” ini dapat berlangsung. Hal ini akan memberikan penjelasan yang meyakinkan mengapa tidur memiliki fungsi restoratif yang penting,” jelas Nedergaard.

Penyakit Neurodegeneratif

Penyakit neurodegeneratif adalah istilah umum untuk mendefinisikan berbagai kondisi yang terutama mempengaruhi hilangnya fungsi atau kematian neuron di otak manusia.

Neuron dapat dianggap sebagai bahan penyusun sistem saraf karena Neuron tidak bereproduksi atau mengisi kembali dirinya sendiri, mereka mati karena rusak. Contoh penyakit neurodegeneratif termasuk penyakit Parkinson, Alzheimer, dan Huntington.

Kebanyakan penyakit neurodegeneratif tidak dapat disembuhkan dan dapat mengancam jiwa. Penyakit-penyakit ini dapat melumpuhkan tubuh sehingga mengakibatkan hilangnya pergerakan tubuh, atau fungsi mental atau fungsi jantung.

Nedergaard dan rekan-rekannya telah menemukan jaringan yang menghilangkan penumpukan limbah dari otak, yaitu dengan mengedarkan cairan serebrospinal ke seluruh jaringan otak dan membuang racun yang dihasilkan ke dalam aliran darah, yang kemudian mentransfernya ke hati untuk detoksifikasi. Mereka menyebutnya sebagai “Sistem Glimfatik”.

“Sistem Glimfatik menghilangkan limbah seperti protein yang disebut Amiloid-beta yang terakumulasi dalam plak dan dapat menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia.

Manfaat Kesehatan dari Tidur Malam yang Baik

Menggabungkan temuan dari kedua studi tersebut, tampak bahwa sistem pembersihan sepuluh kali lebih aktif saat tidur dibandingkan saat terjaga sehingga menimbulkan kesimpulan yang sangat membingungkan dan kontradiktif: Kurang tidur mungkin menyebabkan penumpukan racun atau kurang tidur disebabkan oleh terlalu banyak racun

Masih belum diketahui apakah tidur diatur oleh pembuangan aktif produk limbah jika kita ingin membalikkan temuan penelitian ini. Misalnya, jika akumulasi produk sampingan metabolisme membuat kita mengantuk atau pembuangan racun berbahaya ini secara aktif membuat tubuh tidak bisa tidur; sehingga meningkatkan fungsionalitas neuron.

Meskipun penelitian ini telah membuka jalan baru untuk perdebatan dan pertanyaan yang belum terjawab, kita mungkin sudah selangkah lebih dekat untuk mengetahui alasan kita mendedikasikan sepertiga hidup kita untuk tidur.

Untuk saat ini, jika terbukti benar pada manusia, Nedergaard yakin bahwa sistem pembuangan limbah yang sama akan ditemukan pada manusia seperti pada tikus. Dia percaya bahwa penemuan ini dapat membuka jalan bagi obat-obatan yang dapat membantu memperlambat timbulnya demensia yang disebabkan oleh penumpukan produk sampingan limbah di otak dan bahkan membantu mereka yang kurang tidur.

Pos terkait