Bermedia.id – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mendorong petani kopi Aceh Tengah memanfaatkan keberadaan koperasi untuk memperluas pangsa pasar ke dunia internasional.
Ia mengatakan untuk meningkatkan daya saing, daya jual dan daya tawar kopi di dunia, petani harus bergerak bersama dalam wadah koperasi. Nantinya koperasi yang akan berhadapan dengan para pembeli komoditas di pasar internasional.
“Koperasi-koperasi petani kopi (primer) yang ada di Aceh Tengah, bergabung menjadi satu membentuk satu koperasi sekunder. Dengan begitu, produk kopi asal Aceh Tengah memiliki satu pintu untuk masuk pasar ekspor,” kata Teten saat kunjungan ke Gudang Proccessing Kopi milik Koperasi Produsen Gayo Highland, di Aceh Tengah, Provinsi DI Aceh, Jumat (25/2).
Mendukung Perluasan Pasar
Mantan Koordinator ICW tersebut menambahkan pihaknya sangat mendukung upaya perluasan pasar kopi Aceh di kancah internasional. Karena itu Teten minta petani dapat meningkatkan kualitas produksinya. Teten menilai kualitas kopi Aceh tidak kalah baik dibanding kualitas kopi negara lain seperti Vietnam.
“Kami akan terus mendukung upaya untuk meningkatkan kualitas produk dan konsolidasi produk kopi,” ujar Menteri Teten.
Untuk memperkuat permodalan koperasi, Menteri Teten minta para petani memanfaatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. Petani dapat mengajukan pinjaman dana tersebut dengan bunga super murah.
“Tujuannya, agar koperasi bisa memiliki kemampuan untuk membeli produk langsung dari petani. Termasuk dalam pengadaan Rumah Produksi Bersama. Sedangkan untuk onfarm-nya, yakni para petaninya, bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kluster,” tegas Teten.
Kombinasi Lahan
Teten usul agar petani Aceh Tengah mengkombinasikan lahan untuk menanam kopi dan pisang. Hal tersebut perlu untuk mengantisipasi perubahan musim tanam dan panen.
“Hasil kajian FAO menyebutkan bahwa pola tumpang-sari seperti itu, antara kopi dan pisang, mampu meningkatkan pendapatan petani atau berpendapatan jauh lebih baik ketimbang hanya menanam satu jenis tanaman saja,” pungkas Menteri Teten.
Teten menambahkan, Presiden Jokowi mengajak kalangan petani memperkuat sektor pangan nasional dengan membangun Corporate Farming di seluruh Indonesia. Harapannya agar tidak ada lagi petani-petani perorangan berlahan kecil yang berhubungan dengan buyer. “Harus bergabung ke koperasi agar memiliki kualitas produk yang baik, efisien, dan masuk skala ekonomi,” tegas mantan aktivis anti-korupsi tersebut.
Kunjungan Kerja
Sebelumnya diberitakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan kunjungan ke Aceh Tengah, Provinsi DI Aceh, Jumat, 25/2/2022. Kepada Teten, petani kopi di Aceh Tengah, khususnya para anggota Koperasi Produsen Gayo Highland, menceritakan berbagai kendala dan tantangan dalam mengembangkan pemasaran kopi produksinya. Salah satu kendala yang muncul adalah tidak adanya rumah jemur kopi atau green house untuk petani memproses hasil panen saat musim hujan.
Para petani mengaku kesulitan mengatasi kendala tersebut karena untuk membangun rumah jemur membutuhkan biaya yang besar. Karena itu para petani berharap Kementerian Koperasi dan UKM dapat membantu mengatasi masalah yang ada.
“Kami membutuhkan rumah jemur kopi atau Green House agar harga kopi di pasar, baik domestik maupun ekspor, tetap terjaga bagus,” ungkap salah seorang perwakilan petani pada Teten.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Ahmad Zabadi dan Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Supomo.