Bermedia.id – Beberapa brand lokal ramai-ramai menggunakan tagar Paris Fashion Week pada unggahan mereka di media sosial. Salah satu yang disorot netizen dalam pergelaran Paris Fashion Week 2020 adalah merek ayam geprek Ruben Onsu.
“Puji Tuhan, Fashion show kemarin berjalan lancar di @parisfashionweek dan senang bisa berpartisipasi sebagai Brand Ayam Goreng pertama dari Indonesia yang melantai di Runaway PFW,” oceh Jordi Onsu di akun Instagram terverifikasinya, 7 Maret 2022.
Nama Lucky Heng viral di medsos setelah menjelaskan duduk perkara Paris Fashion Week. “Sebenarnya praktik dan informasi misleading menggunakan Nama Paris Fashion Week ini Sudan berjalan lumayan lama. Tapi, season ini, Indonesia rekor dunia sih,” tulisnya, Senin (7/3/2022)
Lucky Heng tak habis pikir ada merek kecantikan hingga kuliner bisa berpartisipasi di Paris Fashion Week 2022. Bukannya membanggakan, ini bisa jadi preseden buruk bagi dunia mode Indonesia di mata dunia karena klaim beraksi di Paris Fashion Week tidak pas.
“Jadi para non-fashion brands multi dari beauty brands, bi***, L*****, hingga Geprek Be*** ini menggandeng satu fashion designer/ fashion brand untuk nebeng kategori fashion, sehingga seolah-olah legit,” Lucky Heng membeberkan.
“Nama dan jadwal yang kita lihat tertera di beberapa media, seperti fashion week online ini pun tinggal bayar USD 100,” sambungnya, masih di Instagram Stories yang kemudian dijadikan highlight akun Instagram Lucky Heng.
Sebagai pencinta mode, Lucky Heng khawatir klaim sepihak mengaku berlaga di Paris Fashion Week ini menyesatkan masyarakat. Rakyat Indonesia kadung heboh ada merek lokal melenggang di Paris Fashion Weelk 2022. Faktanya?
“Singkat cerita, ini adalah brand-brand yang melakukan show di Kota Paris. Pada jadwal yang bertepatan dengan tanggal Paris Fashion Week official. Period. Just a show in Paris. But not on Paris Fashion Week,” Lucky Heng membeberkan.
“Singkat kata, kita ‘mengada-ada’ sendiri dan ‘hore-hore’ sendiri saja. Heboh sendiri, puji sendiri,” imbuhnya.
Pada kenyataannya Paris Fashion Week dengan acara fashion yang diikuti para brand dan public figure Indonesia itu adalah dua acara yang berbeda. Dari situ, Kemenprafekraf dan Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) ikut terseret dan dituding melakukan pemodohan publik.
Pasalnya, Kemenparekraf bersama dengan Gekrafs memang memberangkatkan beberapa brand Indonesia ke Paris selama gelaran Paris Fashion Week berlangsung. Hanya saja, mereka bukan terlibat untuk acara Paris Fashion Week. Terkait tudingan ini, pihak Gekrafs melalui Ifan Seventeen selaku Ketua Bakominfo Gekrafs pun memberikan penjelasan.
“Paris Fashion Week, kenapa pada rame-rame ya? Apa benar Gekrafs dan Kemenpar sampai nggak sengerti itu? Fisrt of all, aku pengin jelasin kalau Paris Fashion Week adalah event tahunan yang diselenggarakan FHCM. Bisa dibilang ini event fashion terbesar di dunia, bahkan hampir mengalahkan New York Fashion Week,” kata Ifan Seventeen di Instagramnya yang diunggah pada Senin (7/3/2022).
Ifan Seventeen pun mewajarkan bila acara tersebut mendapat banyak sorotan dari seluruh dunia. Namun yang jadi masalah adalah mengapa banyak brand di luar bidang fashion yang ikut berangkat ke Paris. Ifan Seventeen pun memberi jawabannya.
“Jadi sebenarnya desainer dan brand yang tampil di PFW yang diselenggarakan FHCM, banyak persyaratan dan kurasi. Karena banyaknya enthusiast dan pecinta fashion dari seluruh dunia berangkat ke Paris untuk menonton, maka di sekitar event Paris Fashion Week itu banyak event Fashion Show juga,” tutur Ifan.
“Dan tahun ini Gekrafs bersama Kemenpar mengajak brand-brand lokal yang kompeten untuk berangkat ke sana, jadi brand yang non-desain bisa kolaborasi dengan para desainer untuk diberangkatkan ke sana, namun memang bukan di event Paris Fashion Week yang dari FHCM, That’s why we name it ‘Gekrafs Paris Fashion Show during (at) Paris Fashion Week’,” jelas Ifan Seventeen.
Ifan Seventeen melanjutkan bahwa masalah terjadi ketika para public figure yang berangkat ke Paris itu tidak menyampaikan secara jelas bahwa kegiatan mereka di sana bukan untuk gelaran Paris Fashion Week, melainkan dalam acara lain yang diselenggarakan bersamaan selama Paris Fashion Week berlangsung.
“Cuman, kalau menurutku ya mungkin yang membuat miss di sini, pada saat brand-brand tersebut menyampaikan kepada KOL (key opinion leader) yang ikut ke sana, mungkin hal-hal ini kurang ditekankan, jadi banyak sekali yang menamai kegiatan mereka dengan Paris Fashion Week. Apakah itu salah? Tidak, bahkan kalau mereka menyebut kegiatan mereka dengan sebutan Paris Fashion Week, itu juga nggak apa-apa, yang penting jangan sertakan logo dari FHCM tersebut,” beber Ifan Seventeen lagi.
Terlepas dari itu, Ifan Seventeen mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh para brand di Indonesia ini tetap merupakan langkah yang baik untuk industri fashion Tanah Air dan patut untuk diapresiasi.
“Ini tentunya adalah one step forward untuk mengenalkan industri fashion Indonesia kepada industri fashion dunia. Ivan sebagai Ketua Bakominfo Gekrafs, mengucapkan terima kasih kepada semua brand dan semua desainer yang sudah berangkat ke sana dan ikut mengharumkan nama bangsa Indonesia di sana, sekali lagi, dukung terus brand lokal kebanggaan Indonesia,” tutupnya.