Bermedia.id – Politisi PKS, Mulyanto, menolak rencana Pemerintah melakukan penyesuaian tarif dasar listrik. Menurutnya, penyesuaian merupakan kata lain dari menaikan tarif dasar listrik. Karena itu ia dan fraksinya menolak rencana kebijakan itu.
“Karena di saat pandemi ini menaikan tarif listrik akan memberatkan dan sangat tidak berperasaan,” kata Mulyanto.
Angota Komisi VII DPR RI itu menilai saat ini kegiatan ekonomi masyarakat belum pulih benar, sehingga tidak seharusnya Pemerintah melalui PLN berencana menaikan tarif dasar listrik.
“PKS menolak tarif adjustment. Mau pakai istilah apapun kalau ujung-ujungnya akan memberatkan masyarakat akan kami tolak.
Dalam kondisi sulit seperti sekarang, Pemerintah dan PLN perlu perpanjangan stimulus listrik bagi masyarakat dan UMKM yang membutuhkan. Bukan malah menaikan tarif listrik”, ujar Mulyanto.
Politisi PKS ini heran kenapa Pemerintah dan PLN berpikir dengan logika yang terbalik. Di saat masyarakat sedang kesulitan menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah bukannya mengurangi malah berniat menambah beban masyarakat.
Seharusnya, imbuh Mulyanto, selama ekonomi dan daya beli masyarakat masih lemah, maka negara harus bahu-membahu membantu meringankan beban dan mendorong meningkatkan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, harga listrik yang terjangkau, yang ditopang oleh biaya kompensasi dari Pemerintah, adalah salah satu instrumen untuk itu.
“Menurut saya, bicara soal kenaikan tarif listrik di saat pandemi masih merebak seperti sekarang ini, sungguh melukai hati masyarakat. Tidak ada rasa welas asih”, tandas Mulyanto.