Bermedia.id – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto minta Pemerintah melakukan investigasi komprehensif karamnya kapal selam Nanggala 402 di Perairan Utara Bali. Investigasi ini perlu agar tidak terjadi kesimpangsiuran kabar dan menimbulkan polemik bersifat politis.
Selanjutnya Wakil Ketua FPKS DPR RI ini minta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melibatkan lembaga riset kelautan untuk melakukan investigasi ini.
Lembaga riset kelautan yang tersebut meliputi lembaga riset di Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) seperti BPPT dan LIPI, lembaga riset di Balitbang kementerian teknis seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian ESDM dan lembaga riset kelautan yang ada di perguruan tinggi.
Fasilitas Memadai
Menurut Mulyanto, lembaga riset kelautan Indonesia memiliki fasilitas memadai. Oleh karena itu kemampuan teknologi lembaga riset ini harus terus berkembang. Caranya melalui penerapan dalam penugasan dalam berbagai keperluan.
“Sebagai negara bahari Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan teknologi dan SDM kelautan. Pemerintah perlu menyusun rencana pengembangan kemampuan teknologi kelautan tersebut sehingga kapasitas dan kapabilitas tersebut semakin meningkat.
Nantinya kemampuan teknologi ini dapat bermanfaat dalam mengelola sumber daya kekayaan laut termasuk untuk tugas perbantuan kasus-kasus kecelakaan laut,” imbuh Mulyanto.
Karam
KRI Nanggala-402 hilang pada Rabu (22/4/2021). Dalam pencarian terdapat barang-barang milik Nanggala-402. Barang tersebut terdiri dari pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol oranye yang berfungsi sebagai pelumas naik turun kapal selam, alas shalat yang dipakai ABK dan beberapa spons.
Barang tersebut ditemukan oleh KRI Nanggala-402 dan MV Swift Rescue, kapal milik Singapura. Semua barang terlihat berdasarkan hasil pemindaian multibeam sonar, magnetometer dan remote operation vehicle (ROV).
Melalui visualisasi menggunakan kamera tersebut citra bawah air yang lebih detail. Beberapa bagian yang sudah tampak meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan.
Selain itu terdapat pula kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselematan awak kapal MK 11. Terlihat KRI Nanggala-402 terbelah menjadi 3 bagian.