Nevi Minta Pemerintah Kendalikan Harga Melalui Tata Niaga Pangan Berjangka

Nevi Minta Pemerintah Kendalikan Harga Melalui Tata Niaga Pangan Berjangka
Anggota Komisi VI DPR RI, NEvi Zuairina saat memberikan pendapat dalam rapat. (Dok: Indonesia.co.id)

Bermedia.id – Untuk menahan laju inflasi di bulan Ramadhan akibat kenaikan harga beberapa komoditas, anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina minta pemerintah membuat perencanaan pengendalian harga pangan. Rencana tersebut mencakup untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Nevi berharap dengan perencanaan komprehensif ini pemerintah dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang membuat harga komiditas menjadi tidak stabil.

Bacaan Lainnya

“Perencanaan itu harus mencakup semua hal, mulai dari persoalan supply-demand dan distribusi. Pemerintah harus memastikan semua jenjang jangan sampai terkendala,” terang Nevi di Jakarta, Jumat, 8/4/2022.

Nevi menyebut fundamental perekonomian Indonesia saat ini sangat rentan. Oleh karena itu pemerintah harus berhati-hati mengatur neraca transaksi berjalan, peningkatan cadangan devisa, nilai tukar rupiah dan perbaikan pertumbuhan ekonomi. Tugas penting Pemerintah saat ini adalah membuat berbagai kebijakan agar basis ekonomi Indonesia tahan menghadapi goncangan.

Goncangan Ekonomi

“Pemerintah jangan lengah menyikapi berbagai perubahan ini. Sebab bila kita terlambat membuat kebijakan maka akan terjadi goncangan ekonomi yang hebat,” kata Nevi.

Nevi mengingatkan bahwa saat ini Indonesia sangat tergantung pada bahan-bahan impor. Komoditas kedelai misalnya. Untuk mencukupi kebutuhan kedelai nasional, Indonesia baru dapat memproduksi sekitar 10 persen dari total yang dibutuhkan. Selebihnya sebesar 90 persen masih harus diimpor dari luar negeri.

Kondisi ini menurut Nevi membuat Indonesia berada pada posisi tidak aman. Sebab bila ada gangguan pada proses distribusi akan menyebabkan situasi ekonomi Indonesia tidak stabil. Karena itu ia minta pemerintah melakukan proses harmonisasi impor. Sehingga sedikit demi sedikit tingkat ketergantungan Indonesia pada barang impor bisa berkurang.

“Pemerintah mesti siap menghadapi spekulan Pemerintah harus mengantisipasi berbagai faktor, baik faktor eksternal dan internal agar ketahanan pangan kita terjaga. Sumber daya alam kita sangat besar untuk menumbuh kembangkan kapasitas produksi pangan tertentu yang menjadi unggulan,” sebutnya.

Oleh karena itu, Nevi mengatakan perlunya penyusunan Roadmap Jangka Pendek, Menengah dan Panjang. “Mulai dari perbaikan sistem produksi, instrumen distribusi, Manajemen logistik baik gudang penyimpanan maupun teknologi pengemasan, hingga penentuan harga yang dikendalikan pemerintah,” pungkasnya.

Pos terkait