Bermedia.id – Dalam rangka mewujudkan komitmen sebagai perguruan tinggi inklusif ramah disabilitas, Universitas Binawan luncurkan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Binawan University Inclusive Center (BUIC), Senin (29/09/2025).
Peresmian bertempat di Aula Universitas Binawan dan dihadiri oleh Plt Rektor Prof. Dr. Hj. Henny Suzanna Mediani S.Kp., M.Ng., Ph.D, Wakil Rektor Tata Kelola dan Sumber Daya, Farouk Abdullah Alwyni MA., MBA., ACSI., CDIF. Hadir pula para direktur, ketua program studi, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta relawan. Sementara dari kalangan eksternal hadir pimpinan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia, serta Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya, Farouk Abdullah Alwyni menegaskan peresmian Unit Layanan Disabilitas – Binawan University Inclusive Center (BUIC) merupakan wujud nyata komitmen Universitas Binawan dalam menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang inklusif dan berkeadilan.
Pendirian BUIC sejalan dengan nilai-nilai utama Universitas Binawan, yaitu Internasional dan Berakhlak, di mana dunia internasional sangat menghargai keberagaman serta memberikan ruang yang setara bagi setiap individu untuk berkembang.
Melalui BUIC, lanjut Farouk, Universitas Binawan berupaya melayani seluruh mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan dukungan optimal untuk tumbuh, belajar, dan berprestasi. dengan demikian Universitas Binawan dapat menjadi kampus unggulan yang berdaya saing global sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.
Sementara Plt. Rektor Universitas Binawan, Henny Suzana Mediani menyebutkan pendirian ULD Binawan University Inclusive Center (BUIC) ini merupakan aksi nyata Universitas Binawan dalam melaksanakan amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Universitas Binawan berupaya melaksanakan amanah tersebut untuk turut berperan memberikan hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan tinggi yang setara dan inklusif.
“Melalui peresmian BUIC ini Universitas Binawan menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus yang berdaya saing global, berakhlak dan berkeadilan bagi seluruh sivitas akademika tanpa terkecuali,” tegas Henny.
Pelatihan Layanan Disabilitas
Masih dalam rangkaian peresmian ULD Universitas Binawan juga melaksanakan kegiatan Pelatihan Layanan Disabilitas bagi dosen, tenaga kependidikan (tendik), panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan relawan mahasiswa.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber praktisi sekolah inklusif, Weningsih Cummins dan pemerhati pendidikan inklusif Budi Santoso, M.Pd.
Pelatihan ini membahas tentang pengenalan pengertian disabilitas secara umum, membahas ragam disabilitas, hak-hak penyandang disabilitas, serta etika berinteraksi. Selain itu pemateri juga membahas tentang strategi pengajaran untuk mahasiswa disabilitas netra, membekali dosen dengan metode dan media pembelajaran adaptif serta teknologi pendukung, pelatihan orientasi & mobilitas pendamping awas, melatih keterampilan praktis mendampingi mahasiswa netra di lingkungan kampus.
Peserta pelatihan mendapat sertifikat dari Universitas Binawan sebagai pengakuan kompetensi dalam memberikan layanan inklusif.
“Peresmian BUIC dan pelatihan ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam memperkuat layanan pendidikan inklusif di Universitas Binawan, sekaligus mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta kebijakan program kamapus berdampak. Dengan adanya BUIC, Universitas Binawan bertekad menjadi kampus digital yang inklusif, berdaya saing global, dan berakhlak,” imbuh Farouk.