Bermedia.id – Anggota DPR RI, Mulyanto, mendorong pemerintah lebih mengedepankan budaya inovasi daripada budaya klenik dalam melaksanakan acara kenegaraan. Mulyanto menyebut pemerintah harusnya lebih menghargai capaian inovasi anak bangsa daripada mengedepankan praktik yang tidak ilmiah.
Ia menyesalkan sikap pemerintah yang terkesan membiarkan adanya pertunjukan klenik di ajang MotoGP Mandalika 2022. Padahal pada saat yang sama tim teknologi modifikasi cuaca (TMC) BRIN dan TNI AU sedang berupaya mengubah wilayah hujan secara ilmiah. Akibatnya praktik klenik pawang hujan itu menjadi tontonan publik hingga ke manca negara. Hal tersebut sangat memalukan dan membuat kesan dunia inovasi kita terpuruk.
“BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) harus terus-menerus mensosialisasikan kemampuan mereka dalam TMC dan hasil-hasil teknologi lainnya agar masyarakat mengetahui prestasi anak bangsa dalam pengembangan teknologi maju. Jangan sampai bangsa ini diolok-olok bangsa lain karena dianggap abai terhadap pengembangan IPTEK dan lebih gandrung pada klenik. Terus terang, saya pribadi lebih percaya pada TMC ini ketimbang pawang hujan,” ujar doktor bidang teknik nuklir, Tokyo Institute of Technology Jepang.
Mulyanto menambahkan, pemerintah perlu terus-menerus dan konsisten mendorong pengembangan basis berpikir saintifik bagi generasi bangsa ke depan. Sebab bangsa ini harus mampu bersaing dalam keunggulan kompetitif dan tumbuh-kembang menjadi masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
“Kita tidak bisa selamanya mengandalkan keunggulan komparatif SDA seperti kelapa sawit dan batubara. Karenanya penguasaan IPTEK yang dilandasi berpikir rasional-ilmiah menjadi mutlak diperlukan,” terang Mulyanto.
Dalam kondisi tradisi dan budaya tertentu, klenik seperti pawang hujan mungkin relevan, namun tidak untuk diarusutamakan secara nasional. Ini dapat menjadi kontraproduktif dengan upaya kita membangun masyarakat berbasis pengetahuan, yang menjadi pilar utama Indonesia unggul dan moderen.
“Pada titik ini, BRIN berada pada posisi sentral untuk membudayakan masyarakat yang cinta Iptek,” tandas Mulyanto.