Dimulai dari ajakan sederhana untuk membantu pengungsi Afghanistan, kini telah berubah menjadi sesuatu yang mengejutkan. Beberapa masjid di Inggris mengatakan mereka telah ‘kebanjiran’ sumbangan untuk para pengungsi Afghanistan.
Shereen Ajumal, 52, wali dan bendahara di Sleaford Islamic Centre, mengatakan bagaimana gerakan ini dimulai. “Saya terus-menerus menerima pesan yang menanyakan apakah kami melakukan sesuatu tentang ini,” katanya kepada Lincolnshire Live.
“Saat itulah saya mendapat telepon dari pemukiman pengungsi Scarborough. Orang-orang mulai mengirimkan sumbangan sehingga kami dapat mentransfernya ke Scarborough, di mana sekitar 64 keluarga telah tiba di Scarborough.
“Kami mendapat berbagai macam sumbangan. Pakaian, sepatu, makanan, mainan, buku. Kami memiliki kursi roda dan kursi dorong juga. Kami sedang memilahnya sekarang untuk memastikan semuanya bersih dan rapi sebelum kami mengirimnya.”
Barang-barang yang disumbangkan akan dikirim ke Rainbow Center Scarborough dan didistribusikan ke keluarga yang melarikan diri dari negara itu setelah Taliban mengambil alih. Tidak hanya warga Sleaford yang telah menyumbang, orang-orang di desa dan kota tetangga juga berpartisipasi.
“Sumbangan diberikan oleh orang-orang di Sleaford dan desa-desa sekitarnya,” kata Ajumal.
“Kami hanya diliputi oleh kebaikan dan kemurahan hati. Ketika ada krisis, inilah yang terjadi – orang-orang bersatul. Hal pertama yang harus dikatakan bukanlah apakah mereka Muslim atau Kristen, tetapi apakah mereka manusia. Itulah yang penting.”
Mengumpulkan sumbangan untuk pengungsi Afghanistan yang bermukim di Wakefield, imam Masjid York menerbitkan sebuah video di Facebook untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya atas jumlah sumbangan dermawan yang dikirim selama akhir pekan, dilansir dari Yorkshire Post.
“Ini benar-benar respons yang luar biasa, kami memiliki raket, kami memiliki sepatu roda, kami memiliki gitar, kami memiliki set traktor,” kata Imam Mirazam dari Masjid York dalam videonya.
“Semua ini adalah hal-hal yang akan dilihat dan dipikirkan anak-anak, ‘ya, ada orang di luar sana yang peduli pada kita. Ada orang di luar sana yang benar-benar ingin memberi dan tidak hanya mengambil sesuatu dari kita’.
“Jika ada pengungsi yang menetap di sini, tolong hubungi kami. Apapun agama mereka; apakah mereka Muslim, non-Muslim, kami tidak peduli. Jika mereka pengungsi, kami akan menyambut mereka.”
Imam mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, menyumbang dengan murah hati selama masa sulit COVID-19.
“Ini ikhtiar masyarakat, ini ikhtiar yang menjadi tanggung jawab kita masing-masing, Alhamdulillah. Itu memberi kami kesenangan, memberi kami kepercayaan diri, memberi kami harapan bahwa masih ada orang di luar sana yang memberi, bahkan ketika mereka sendiri menghadapi kesulitan, ”tambah Mirazam dalam video itu.
“Bahkan dengan semua yang terjadi di sekitar kita, pandemi covid yang ada di luar sana, masih ada orang yang memberi dari lubuk hati mereka.”
Selama dua minggu terakhir, perhatian dunia dicekam dengan berita tentang perebutan kekuasaan Taliban di Afghanistan. Jatuhnya Kabul terjadi pada hari Minggu, 15 Agustus, dua minggu sebelum AS akan menyelesaikan penarikan pasukannya setelah perang dua dekade yang memakan banyak biaya.