Tantangan Multidimensi Bayangi Implementasi Indonesia Emas 2045

Bermedia.id – Lembaga Center for Indonesian Reform (CIR) menyelenggarakan diskusi publik bertema “Indonesia Emas 2045: Menghadapi Tantangan Multidimensi”, Sabtu (7/10/2023).

Diskusi yang berlangsung di Aula Rumah Kepemimpinan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, ini menghadirkan pembicara Gubernur Jawa Barat Periode 2008-2018, Dr. Ahmad Heryawan, Pangdam Udayana periode 2015-2016, Letjen TNI (Purn) M. Setyo Sularso, Peneliti Ahli Utama BRIN Bidang Politik, Prof. Siti Zuhro, Associated Prof. FISIP UI, Dr. Shofwan Albanna dan Direktur Islamic Institute for Future Studies, Dr. Fahmi Islam Jiwanto.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan dan pengantar diskusi, Direktur CIR, Hidayaturrahman, menyebut tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk memetakan beragam tantangan sekaligus solusi yang akan dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045.

Hidayat menyebutkan upaya pemetaan tantangan dan solusi ini sangat penting dikaji dari sekarang agar segala potensi yang tersedia dapat dioptimalkan sebagai modal mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Bangsa Indonesia menyongsong momentum besar karena pada tahun 2030 nanti mengalami bonus demografi, dimana lebih dari 60 persen penduduk berusia produktif. Sementara negara-negara lain ada yang mengalami penuaan (ageing society) dan kelangkaan sumberdaya.

Peluang ini tentu harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tidak berbalik menjadi ancaman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di kemudian hari,” kata Hidayat.

Ia menambahkan segenap elemen bangsa Indonesia harus mampu mengoptimalkan bonus demografi dan kekayaan alam itu untuk meningkatkan produktivitas nasional untuk mencapai titik puncak kejayaan bangsa.

Jangan malah dibiarkan begitu saja sehingga semua modal yang tersedia berubah berupa bonus demografi dan potensi strategis lainnya malah menjadi bencana akibat kita tak mampu mengelolanya.

Diskusi yang diikuti ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa, perwakilan pengurus organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh militer, pimpinan agama, peneliti dan akademisi diselenggarakan dalam dua sessi kegiatan.

Sessi pertama diskusi membahas tentang paparan mengenai delapan aspek (Astra Gatra) ketahanan nasional yang harus dicermati dan dikelola secara dinamis dan konstruktif agar dapat menjadi modal dasar mewujudkan Indonesia Emas 2045. Bahasan mengenai Astra Gatra Ketahanan Nasional ini akan disampaikan oleh Dr. Ahmad Heryawan.

Masih pada sessi yang sama diskusi juga akan membahas kondisi sosial-politik Indonesia saat ini dan dua daswarsa ke depan, termasuk isu-isu krusial yang harus diperhatikan terkait kerawanan sosial dan ancaman terhadap demokrasi dan kebebasan warga.

Bahasan tentang sosial politik yang akan disampaikan oleh Prof. Siti Zuhro ini juga akan mengulas upaya untuk memunculkan kepemimpinan nasional yang kuat dan berwibawa (strong leadership) untuk memperbaiki kondisi ormas, parpol dan kampus.

Sementara Shofwan Albanna membahas peluang dan tantangan dari sudut politik-ekonomi global serta kondisi ekonomi yang berpengaruh terhadap Indonesia saat ini hingga dua dasawarsa ke depan.

Shofwan menggambarkan beragam su-isu krusial yang harus diperhatikan untuk mencegah Indonesia sebagai korban dari perang proxy negara besar dan great reset (perubahan percaturan global), serta bagaimana inisiatif untuk mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global dan negara berpengaruh.

Dan sebagai pelengkap diskusi di sessi satu, Fahmi Islam Jiwanto, MA akan membahas peluang Indonesia Emas 2045 dari aspek Mental-Spiritual. Ia memaparkan bagaimana cara pandang bangsa Indonesia dan umat Islam sebagai komponen bangsa dalam memandang perubahan saat ini hingga dua dasawarsa ke depan.

Apa saja isu-isu krusial yang akan mempengaruhi pemikiran/ideologi dan sikap mental masyarakat agar tidak mengalami disorientasi kolektif. Dan inisiatif apa yang dapat dilaksanakan untuk penguatan ideologi dan optimalisasi sumberdaya umat/bangsa.

Sementara di sessi kedua Letjen TNI (Purn) M. Setyo Sularso membahas secara khusus beragam aspek pertahanan-keamanan yang perlu diwaspadai dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Mantan Irjen Mabes TNI ini menceritakan kondisi pertahanan dan keamanan Indonesia saat ini dan dua dasawarsa ke depan. Termasuk pula isu-isu krusial yang harus diperhatikan sebagai ancaman integritas dan kedaulatan bangsa serta inisiatif untuk mencegah terjadinya disintegrasi nasional (negara gagal) dan membangun negara kuat/berdaulat.

Pos terkait