Menjadi Sandwich Generation Tidak akan Merugi

Bermedia.id – Anies Baswedan sempat dimintai tanggapannya mengenai Sandwich Generation saat hadir di Mata Najwa: 3 Bacapres Bicara Gagasan.

Sandwich Generation adalah generasi yang harus menanggung hidup tiga generasi yaitu orangtuanya, dirinya, dan anaknya.

Menanggapi Sandwich Generation, Anies mengatakan, nomor satu ketika mendapatkan tanggung jawab ikut membiayai orangtua, sebagai sumur pahala. “Jangan pernah membiayai orang tua itu sebagai beban, karena dia sudah membiayai anda selama ini,” kata Anies.

Menurut dia, berat ringan itu sebuah perasaan. Bila dijalani dengan sepenuh hati akan ringan. “Nomor satu mindset-nya, kedua tentu cari kesempatan,” kata dia.

Menurut Anies, masa Sandwich Generation sesungguhnya masa pembelajaran yang di kemudian hari mempunyai pengalaman beban besar. Ketika punya tanggung jawab, punya pengelolaan beban lebih tinggi. “Cari peluang, cari kesempatan yang ulet, kalau orang lain hanya belajar kemudian di kosan, anda harus belajar dan bekerja. Seberat-beratnya apa yang anda alami, anda boleh bilang kepada diri sendiri saya bukan orang pertama yang melewati ini, pasti ada orang lain sebelum saya yang melewati ini. If they survive I will survive,” kata dia.

Seringkali generasi muda tidak terlalu memperhatikan orang tua. Mereka sebagian besar berfokus pada kehidupan mereka sendiri, mencoba mencari karir yang tepat, menikah, tampil “keren”, memiliki ponsel atau mobil mewah, atau mengamati tren fesyen terkini.

Ada hal yang penting untuk diingat, suatu saat kita, kaum muda akan menjadi tua, dan jika kita tidak bersikap baik sekarang, mungkin ketika kita sudah tua, orang-orang akan mengabaikan kita.

Saat itulah kita akan mengetahui bagaimana perasaan para lansia. Faktanya, sangat sulit untuk merasa kesepian, apalagi ketika seseorang sudah tua.

Jika generasi muda memberikan lebih banyak waktu kepada lansia, maka kehidupan lansia akan lebih kaya. Jika Anda mendekatkan diri kepada mereka, Anda akan mendapat manfaat dari pengalaman seumur hidup.

Padahal, jika kita mengabaikan orang tua dan keluarga maka hati kita akan seperti cangkang kosong yang tidak bisa merasakan atau bersimpati kepada orang lain yang membutuhkan.

Ingatlah bahwa amal dimulai dari rumah. Jadi, rawatlah orang-orang terdekat di keluarga kita seperti orang tua kita dan kakak atau adik kita.

Rasulullah SAW adalah pionir yang menekankan pentingnya merawat orang tua. Dia sendiri memberikan teladan yang baik dalam mempraktikkan asas-asas yang dia ajarkan.

Tangan orang yang memberikan adalah di atas, dan mulailah dengan orang yang menjadi tanggunganmu, ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, dan saudara laki-lakimu, kemudian orang di bawahmu dan orang di bawahmu (HR. Nasa’i no. 2532; Imam Ibnu Hibban menilai hadits ini shahih).
Sandwich Generation tidak akan pernah merugi karena baktinya pada orang tua dan tanggung jawabnya pada keluarganya akan membawanya pada kehidupan yang penuh keberkahan.
Dari Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Siapa yang berbakti kepada orang tuanya, dia akan mendapat keberuntungan dan Allah SWT akan menambah panjang umurnya.” (HR Bukhari, Abu Yala, Thabrani, dan Hakim).

Pos terkait